HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NARMADA

DINI, SRI UTAMI (2025) HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NARMADA. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

	Text COVER-DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) \| Request a copy
	Text SIMILARITY CHECK.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) \| Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis, salah satunya karena pola makan yang tidak sesuai. Secara global, pada tahun 2022 diperkirakan 149 juta balita mengalami stunting. Di Indonesia, prevalensinya turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di 2022 (SSGI). Namun, di Provinsi NTB justru naik dari 31,4% menjadi 32,7%, menempati posisi keempat tertinggi secara nasional. Di Kabupaten Lombok Barat, angka stunting mencapai 34%. Data Dinas Kesehatan NTB tahun 2023 menunjukkan Puskesmas Narmada memiliki angka stunting tertinggi di Lombok Barat sebesar 17,6%. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Narmada. Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik purvosive sampling dengan total sampel sebanyak 87 balita. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian dari 87 responden didapatkan hasil p value=,002 dengan interprestasi a<0,05 maka Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dua variabel yaitu pola makan dengan kejadian stunting. Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara pola makan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Narmada. Saran : Diharapkan para orang tua dapat lebih baik dalam mengatur pola makan anak.

Item Type:

Thesis (undergraduate)

Contributors: