Rangga, Isra Rakarasiwi (2021) IMPLIKASI YURIDIS POLITIK DINASTI BERDASARKAN UU NO. 6 TAHUN 2020 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA (Studi Kasus Kabupaten Bima). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.
Text
COVER-BAB III_RANGGA ISRA RAKARASIWI_NIM 61511A0143_ILMU HUKUM.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB IV_RANGGA ISRA RAKARASIWI_NIM 61511A0143_ILMU HUKUM.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V-LAMPIRAN_RANGGA ISRA RAKARASIWI_NIM 61511A0143_ILMU HUKUM.pdf Download (2MB) |
|
Text (similarity check)
54%IMPLIKASI_YURIDIS_POLITIK_DINASTI_BERDASARKAN__UU_.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Praktek politik dinasti kian subur setelah mahkamah konstitusi melalui pembacaan putusan perkara nomor 33/PUU-XIII/2015 mencabut pasal 7 huruf r UU Nomor 8 tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota karena bertentangan dengan Pasal 28 i ayat (2) UUD NRI 1945. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah yaitu bagaimana implikasi yuridis politik dinasti di Kabupaten Bima berdasarkan Undang-undang No.6 tahun 2020 dan bagaimana dampak politik dinasti di Kabupaten Bima. Hasil penelitian yang dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa implikasi yuridis politik dinasti di Kabupaten Bima berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 2020 bahwa dinamika politik lokal merupakan bagian dari refleksi ‘wajah’ politik nasional, dan membuka ruang bagi terciptanya politik dinasti, walaupun lahirnya Undang-undang Undang-Undang No.6 Tahun 2020 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebetulnya tidak sesuai dengan kehendak rakyat yang tidak menginginkan adanya politik dinasti. Kenyataanya menunjukan lahirnya Undang-undang pilkada membuka keikutsertaan keluarga dari petahana dalam politik dinasti. Melihat data beberapa politik dinasti ternyata Undang-undang tersebut berpengaruh dalam pemilihan kepala daerah. Dampak politik dinasti di Kabupaten Bima yaitu sebagai berikut: politik dinasti dianggap hanya melenggangkan kekuasaan segelintir orang, tidak memberi ruang kepada orang lain yang lebih kompeten, untuk bergabung ke dalam partai atau pemerintahan, sulit menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih, dan inasti politik tidak tepat jika diterapkan di Indonesia karena bukan negara kerajaan.
Item Type: | Thesis (undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Politik dinasti dan UU No. 6 Tahun 2020 | |||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 342 Hukum Tata Negara | |||||||||
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum > Laporan Tugas Akhir | |||||||||
Depositing User: | RANGGA ISRA RAKARASIWI | |||||||||
Date Deposited: | 08 Oct 2021 00:50 | |||||||||
Last Modified: | 08 Oct 2021 00:50 | |||||||||
URI: | http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/3194 |
Actions (login required)
View Item |