GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN SKIZOFRENIA PENGGUNA KOMBINASI HALOPERIDOL DAN KOMBINASI RISPERIDON BERDASARKAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN DI RSJ MUTIARA SUKMA NTB

VIVI, ANDRIANI (2025) GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN SKIZOFRENIA PENGGUNA KOMBINASI HALOPERIDOL DAN KOMBINASI RISPERIDON BERDASARKAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN DI RSJ MUTIARA SUKMA NTB. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

[img] Text
COVER-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[img] Text
SIMILARITY CHECK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (961kB) | Request a copy

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang memengaruhi aspek kognitif, emosional, dan sosial, sehingga berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Terapi farmakologis dengan antipsikotik, seperti haloperidol (generasi pertama) dan risperidon (generasi kedua), sering digunakan baik secara tunggal maupun kombinasi. Faktor sosial seperti pekerjaan dan pendidikan diketahui berperan dalam kualitas hidup pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran kualitas hidup pasien skizofrenia pengguna kombinasi haloperidol dan kombinasi risperidon berdasarkan pekerjaan dan pendidikan di RSJ Mutiara Sukma NTB. Penelitian menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 40 responden rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri atas 32 pasien pengguna kombinasi risperidon (dengan clozapin atau lorazepam) dan 8 pasien pengguna kombinasi haloperidol (dengan clozapin atau lorazepam). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Indonesian Modification Subjective Well-being Under Neuroleptics (IM-SWN). Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, pada kelompok kombinasi risperidon, sebagian besar responden berpendidikan SD–SMA memiliki kualitas hidup tidak adekuat (68–74%), sedangkan yang berpendidikan perguruan tinggi cenderung lebih tinggi skornya (70–80%). Pada kelompok kombinasi haloperidol, proporsi kualitas hidup adekuat lebih banyak ditemukan pada responden bekerja (66–77%) dibanding tidak bekerja (0–60%). Kesimpulannya, status pekerjaan dan tingkat pendidikan berhubungan dengan gambaran kualitas hidup pasien skizofrenia pengguna kombinasi haloperidol maupun risperidon. Pasien dengan pendidikan tinggi dan status bekerja cenderung memiliki kualitas hidup lebih baik. Hasil ini dapat menjadi dasar perencanaan intervensi multidisiplin yang mempertimbangkan faktor sosial dalam terapi pasien skizofrenia.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorBAIQ, LENYSIA PUSPITA ANJANInidn0826109402
Thesis advisorBAIQ, LENY NOPITASARInidn0807119001
Uncontrolled Keywords: Skizofrenia, Kualitas Hidup, Pekerjaan, Pendidikan.
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 615 Farmakologi dan Terapi Farmakologi > 615.5 Terapi, Diagnosis
600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 614 Ilmu Kesehatan Masyarakat > 614.4 Timbulnya Penyakit, Penyebaran Penyakit dan Pengawasan Penyakit
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Farmasi
Depositing User: Vivi Andriani
Date Deposited: 20 Nov 2025 06:16
Last Modified: 20 Nov 2025 06:16
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/13654

Actions (login required)

View Item View Item