ARYA, IDHAM (2025) STUDI GEOKIMIA ENDAPAN NIKEL LATERIT BERDASARKAN ANALISIS XRF PADA DAERAH KECAMATAN, BUNGKU BARAT, KABUPATEN MOROWALI, SULAWESI TENGAH. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.
![]() |
Text
COVER-DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text
SIMILARITY CHEK.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Lokasi penelitian secara administratif terletak di wilayah operasional industri pertambangan milik PT. Boushuo Taman Industri Investment Group (BTIIG) yang berada di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Area ini masuk dalam kawasan konsesi tambang nikel yang secara resmi dikelola oleh perusahaan Yashi Indonesia Investment, yang merupakan bagian dari korporasi besar Zhenshi Holding Group asal Tiongkok. Kecamatan Bungku Barat dikenal sebagai salah satu wilayah strategis dengan potensi sumber daya alam yang signifikan, khususnya endapan nikel laterit yang tersebar di berbagai zona topografi wilayah tersebut. Endapan nikel laterit yang terdapat di wilayah ini terbentuk melalui proses pelapukan intensif batuan ultramafik yang mengalami pelindian akibat interaksi dengan air dan iklim tropis, sehingga menghasilkan akumulasi mineral pada zona pemerkayaan supergen. Proses pembentukan laterit ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti jenis batuan induk (litologi), bentuk permukaan lahan (morfologi), dan kondisi struktur geologi setempat. Berdasarkan pengamatan lapangan di area Tambang Utara, urutan vertikal profil laterit dari permukaan ke bawah terdiri atas lapisan tanah penutup, zona limonit yang kaya akan besi, zona saprolit yang kaya nikel, dan akhirnya zona batuan dasar atau bedrock. Ciri fisik endapan nikel laterit yang ditemukan pada lokasi tambang menunjukkan ketebalan yang bervariasi, dengan perbedaan mencolok dari segi warna, tekstur, ukuran butir, hingga komposisi mineralnya. Berdasarkan hasil aktivitas pemboran eksplorasi, ketebalan rata-rata dari endapan laterit berkisar antara 25 hingga 30 meter. Dalam setiap meter hasil pemboran, dilakukan pengambilan conto tanah dan batuan dari masing-masing horizon zona laterit untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Metode analisis yang digunakan adalah X-Ray Fluorescence (XRF), dengan total jumlah conto yang diuji sebanyak 100 sampel. Berdasarkan hasil analisis geokimia tersebut, diketahui bahwa unsur nikel (Ni) menunjukkan kadar yang tinggi pada zona saprolit, sedangkan unsur besi (Fe) dominan pada zona limonit, sesuai dengan karakteristik umum endapan laterit tropis.
Item Type: | Thesis (Diploma) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Nikel, Laterit, Geokimia, Morowali. | |||||||||
Subjects: | 600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 629 Lain-lain Cabang Teknik 600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 622 Teknik Tambang dan Teknik Pertambangan |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Teknik > D3 Teknik Pertambangan > Laporan Tugas Akhir | |||||||||
Depositing User: | Arya Idham | |||||||||
Date Deposited: | 08 Sep 2025 05:51 | |||||||||
Last Modified: | 08 Sep 2025 05:51 | |||||||||
URI: | http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/12717 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |