TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN PERKAWINAN ADAT TURUN BANGSE DI TINJAU DARI UNDANG - UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (STUDI DI DESA BAYAN)

LALU, DESTHA RADEA ANJARWADI (2020) TINJAUAN YURIDIS PENERAPAN PERKAWINAN ADAT TURUN BANGSE DI TINJAU DARI UNDANG - UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (STUDI DI DESA BAYAN). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

[img] Text
COVER - BAB III LALU DESTHA RADEA ANJARWADI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV LALU DESTHA RADEA ANJARWADI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (622kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V LALU DESTHA RADEA ANJARWADI.pdf

Download (1MB)

Abstract

Praktek adat Turun Bangse terjadi dikarenakan adanya pernikahan antara perempuan dengan laki-laki non bangsawan dimana mereka melangsungkan pernikahan karena saling mencintai antar sesama pasangan. Adat Turun Bangse ketika peremuan bangsawan yang menikahi laki-laki biasa atau yang disebut lelaki Jajar Karang, dan menyebabkan keturunan perempuan bangsawan dengan lelaki Jajar Karang tersebut kehilangan kebangsawannya. Kagiatan adat Turun Bangse dilakukan dua tahapan yaitu pra pelaksanaan dimana masyarakat melakukan musyawarah dan Mensilak terlebih dahulu. Kemudian baru dilaksanakannya pelaksanaan adat Turun Bangse tersebut yang dirangkai dengan proses pengeluaran kerbau, kain putih, tombak Kepeng Bolong, dan seekor ayam yang diambil darahnya menjadi simbol pensucian pada perempuan bangsawan tersebut. Namun acara Gawe (pesta) akan dilaksanakan jika laki-laki Jajar Karang tersebut mampu membayar Dedosan (denda). Mereka masih melaksanakan adat Turun Bangse ini dikarenakan beberapa alasan yaitu, untuk mempererat hubungan kekerabatan, menjaga keturunan agar lebih baik, dan adat nenek moyang yang sudah ada sejak dulu tetap bisa dilestarian dan dilaksanakan. Dalam tinjauan yirudis terkait Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 dan Kompilasi Hukum Islam terdapat pro dan kontra pada tradisi perkawinan dengan cara Turun Bangse ini, namun adanya pro dan kontra tersebut tidak membatasi eksistensi tradisi ini dalam kehidupan masyarakat, karena dibuktikan sampai sekarang adat tersebut masih berlaku dan tidak ada upaya dari masyarakat untuk menghilangkannya.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorNASRI, NASRInidn0831128118
Thesis advisorIMAWANTO, IMAWANTOnidn0825038101
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, Turun Bangse
Subjects: 200 Agama > 2X4 Fiqih, Hukum Islam
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum > Laporan Tugas Akhir
Depositing User: Ridwan Ridwan
Date Deposited: 03 Sep 2020 03:47
Last Modified: 12 Jul 2021 02:45
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1099

Actions (login required)

View Item View Item