TINJAUAN YURIDIS LARANGAN SEORANG PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI ISTRI KEDUA (STUDI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT)

MUH., SEPTIAN ALFARIDZI (2024) TINJAUAN YURIDIS LARANGAN SEORANG PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI ISTRI KEDUA (STUDI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

[img] Text
COVER,ABSTRAK,BAB I DAN BAB V.pdf

Download (5MB)
[img] Text
COVER-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text
SIMILARITY CHECK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkawinan sejatinya adalah sebuah perjanjian atau pengikatan suci antara seorang laki-laki dan perempuan. Sebuah perkawinan antara laki-laki dan perempuan dilandasi rasa saling mencintai satu sama lain, saling suka dan rela antara kedua belah pihak. Sehingga tidak ada keterpaksaan satu dengan yang lainnya. Perjanjian suci dalam sebuah perkawinan dinyatakan dalam sebuah ijab qobul yang harus dilakukan antara calon laki-laki dan perempuan yang kedua-duanya berhak atas diri mereka. Tujuan dari pernikahan sendiri tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis, akan tetapi yakni menaati perintah Allah dan Rasul-Nya bernilai ibadah yaitu membina keluarga sejahtera yang mendatangkan kemaslahatan bagi para pelaku perkawinan, anak keturunan juga kerabat. Namun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) banyak peraturan-peraturan perkawinan yang harus mereka ikuti, sehingga banyak terjadi perkawinan tanpa adanya pencatatan oleh Negara, pernikahan sembunyi-sembunyi atau yang lebih dikenal oleh masyarakat umum adalah pernikahan siri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dalam mencegah atau meminimalisir terjadinya pernikahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi istri kedua dan untuk mengetahui prosedur penegakan aturan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi istri kedua. Adapun jenis penelitiannya menggunakan penelitian hukum normatif dan empiris lalu menggunakan dua metode pendekatan yaitu pendekatan Perundang-Undang dan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian ini adalah dalam meminimalisir terjadinya pernikahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi istri kedua Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan selanjutnya menerapkan aturan etik kepegawaian yang jelas serta melakukan pendekatan pencegahan dengan cara menyelenggarakan program kesejahteraan keluarga bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Lalu dalam melakukan prosedur penegakan aturan Badan Kepegawaian Daerah (BKD, akan memanggil terlebih dahulu untuk dimintai keterangan dan apabila setelah proses tersebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) terbukti melukan pelanggaran disiplin makan akan dikenai sanski disiplin berat.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorIMAWANTO, IMAWANTOnidn0825038101
Thesis advisorHAMDI, HAMDInidn0821128118
Uncontrolled Keywords: Larangan, Kawin, PNS, Istri, Keluarga
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Hukum > Laporan Tugas Akhir
Depositing User: Muh Septian Alfaridzi
Date Deposited: 25 Sep 2024 04:22
Last Modified: 25 Sep 2024 04:22
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/9956

Actions (login required)

View Item View Item