TINJAUAN YURIDIS TENTANG TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK AKIBAT DORONGAN KORBAN PARTISIPAN (STUDI PUTUSAN NOMOR 33/Pid.Sus-Anak/2022/PN Mtr)

ADITYAS, PRIMANURHALIB (2024) TINJAUAN YURIDIS TENTANG TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK AKIBAT DORONGAN KORBAN PARTISIPAN (STUDI PUTUSAN NOMOR 33/Pid.Sus-Anak/2022/PN Mtr). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

[img] Text
COVER-BAB III.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (729kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V-LAMPIRAN.pdf

Download (729kB)
[img] Text (Similarity Check)
DOC-20240213-WA0015_docx.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (913kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas tinjauan yuridis tentang tindak pidana persetubuhan yang dilakukan oleh anak akibat dorongan korban partisipan dalam putusan Nomor 33/Pid.Sus-Anak/2022 PN Mtr. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, studi dokumen dan studi arsip yang menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan permasalahan serta penyelesaiannya yang berkaitan dengan rumusan masalah yang dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam menjatuhkan putusan tidak mempertimbangkan aspek peranan korban karena memang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak mengenal istilah “suka sama suka” dalam kasus persetubuhan anak. Apabila korban turut serta dalam kasus persetubuhan dengan dasar rasa suka sama suka, menghendaki adanya perbuatan dan melakukan perbuatan, maka tidak dapat dimasukkan dalam unsur pertimbangan tetapi masih bisa dituliskan dalam kronologi persidangan. Karena fokus hakim ada pada dakwaan JPU dan dakwaan tersebut terbukti dalam pengadilan. Meskipun tidak tertulis secara spesifik, namun dalam fakta persidangan memang terdapat peranan korban maka dengan meringankan hukuman terdakwa yang oleh tuntutan Jaksa Penuntut Umum di tuntut pidana penjara di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Lombok Tengah selama 1 (satu) tahun dan pelatihan kerja dalam Lembaga pada Kementerian Sosial RI, Panti Sosial Marsudi Putra Paramita Mataram selama 4 (empat) bulan. Menjadi pidana Pembunaan Dalam Lembaga yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembinaan Kesejahteraan Sosial (LPKS) di BRSAMPK PARAMITA Mataram selama 8 (delapan) bulan dan pelayijan kerja selama 4 (empat) bulan.Dalam hal ini peran korban yang mencirikannya sebagai korban partisipan adalah korban dan pelaku sering bertemu dan korban sering berkunjung ke rumah pelaku. Dalam persidangan juga terungkap fakta bahwa adanya kesesuaian kesaksian korban dan pelaku yang melakukan tindak pidana atas dasar suka sama suka tanpa ada paksaan dan kekerasan.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorANIES, PRIMA DEWInidn0828078501
Thesis advisorFAHRURROZI, FAHRURROZInidn0817079001
Uncontrolled Keywords: Tindak Pidana, Persetubuhan Anak, Korban Partisipan.
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 345 Hukum Pidana
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum > Laporan Tugas Akhir
Depositing User: ADITYAS PRIMANURHALIB
Date Deposited: 07 Mar 2024 02:45
Last Modified: 07 Mar 2024 02:45
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/8469

Actions (login required)

View Item View Item