MUHAMMAD, SAPI'I (2020) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN DI PEGADAIAN SYARI’AH CABANG KEDIRI. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.
Text
BAB IV.pdf Download (421kB) |
|
Text
BAB V-LAMPIRAN.pdf Download (228kB) |
|
Text
Cover-Bab III.pdf Download (986kB) |
Abstract
Kehadiran Pegadaian di masyarakat sangat tepat, karena dapat membantu golongan masyarakat yang kurang beruntung dalam menghadapi persaingan pasar. Dengan slogannya “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, Pegadaian pada umumnya dan khususnya Pegadaian Syari’ah akan memberikan pinjaman modal atau kredit dengan syarat yang sangat mudah dan proses cepat dan aman. Di samping itu, keberadaan Pegadaian Syari’ah juga turut mencegah atau menghindarkan masyarakat praktik riba karna riba dalam Islam sangat diharamkan. Meskipun demikian, tidak semua kredit berjalan dengan lancar karena masih ada nasabah (rahin) yang terkadang tidak dapat melunasi dan tidak dapat menebus barang jaminannya sehingga pihak pegadaian melelang barang jaminan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan lelang barang jaminan di Pegadaian Syariah Cabang Kediri (2) bagaimana pelaksanaan lelang barang jaminan di Pegadaian Syariah Cabang Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif empiris. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan sosiologis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Lelang barang jaminan di perbolehkan dalam hukum islam dengan syarat dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan syariat islam, artinya lelang tidak bercampur dengan penipuan, atau bercampur dengan trik-trik yang memang dilarang. (2) Pelaksanaan lelang benda gadai atau jaminan (marhun) di Pegadaian Syariah Cabang Kediri Lombok Barat ini menggunakan sistem akad jual beli. Meskipun dalam pelaksanaan lelang pada Pegadaian Syariah Cabang Kediri Lombok Barat menggunakan sistem penjualan, namun dalam pengarsipannya tetap menggunakan pelelangan. Lelang dilaksanakan setelah batas waktu yang telah ditentukan oleh Pegadaian berakhir namun nasabah (rahin) masih tidak dapat melunasi uang pinjamannya (mahrun bih). Sebelum pelelangan barang gadai (mahrun) dilakukan, pihak pegadaian akan memberitahukan kepada nasabah (rahin) bahwa barang gadai atau jaminannya (mahrun) akan dilelang. Hasil pelelangan akan digunakan untuk biaya penjualan serta utangnya, dan sisanya akan dikembalikan kepada nasabah (rahin).
Item Type: | Thesis (undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Lelang, Barang Jaminan, Pegadaian Syariah | |||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 346 Hukum Privat, Hukum Perdata | |||||||||
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum > Laporan Tugas Akhir | |||||||||
Depositing User: | Mariana Rahmawati | |||||||||
Date Deposited: | 27 Feb 2020 02:27 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jul 2021 01:13 | |||||||||
URI: | http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/743 |
Actions (login required)
View Item |