PERLAWAN RAKYAT ACEH TERHADAP KOLONIALISME BELANDA TAHUN 1873-1912

AKMAL, SOLEH (2023) PERLAWAN RAKYAT ACEH TERHADAP KOLONIALISME BELANDA TAHUN 1873-1912. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

This is the latest version of this item.

[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (400kB)
[img] Text
BAB V-LAMPIRAN.pdf

Download (694kB)
[img] Text (Similarity Check)
SKRIPSI FIKS AKMAL 2023 (1).doc.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Cover-Bab-3.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlawanan, strategi dan dampak perlawanan rakyat Aceh terhadap Kolonialisme Belanda dalam perang Aceh-Belanda 1873-1912, Dengan metode kepustakaan/Library Research yaitu satu jenis metode penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa perang aceh berlangsung sangat lama disebabkan karena faktor agama islam yang telah mengakar sangat kuat dalam diri rakyat Aceh. Perang melawan Kolonialisme Belanda, merupakan perang total yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Aceh. Diantara perlawanan rakyat Aceh ini adalah munculnya para Ulama sebagai pemimpin perang, yakni Teungku Chik Di Tiro, Teungku Chik Pante Kulu, dan Teungku Fakinah dengan Ideologi Perang Sabi atau perang melawan kafir. Selain para Ulama, perang melawan Belanda juga memunculkan para Tokoh/Pahlawan, diantaranya Teuku Umar, Cut Nyak Dien dan Cut Meutia. Dengan semangat mengusir penjajah dari tanah air, mereka memimpin perang melawan Kolonial Belanda baik secara terbuka maupun secara begeriliya. Menghadapi Kolonial Belanda dengan alat tempur yang canggih, rakyat Aceh berperang dengan siasat/strategi perang Geriliya dan siasat Teuku Umar yang menyerahkan diri dengan tujuan melemahkan pasukan Belanda dari dalam, sehingga menimbulkan kerugian dipihak Belanda. Melalui strategi geriliya, pasukan Aceh menyerang pasukan Belanda secara sembunyi-sembunyi dan cepat, terutama ketika ada pasukan Belanda yang terpisah dari kelompoknya. Perlawanan tiada hentinya dari pasukan Aceh, ternyata sangat berdampak kepada pihak Kolonial Belanda, sehingga dalam menghadapi serangan rakyat Aceh Belanda mendirikan benteng pertahanan atau Lini Konsentrasi setelah 11 tahun lamanya berperang. Merasa masih terancam, Belanda kembali membentuk sebuah pasukan Militer yang diberi nama “Marsose” pada 20 April 1890.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorROSADA, ROSADAnidn0821028401
Thesis advisorDIAN, EKA MAYASARInidn0830098802
Uncontrolled Keywords: Perjuangan masyarakat Aceh melawan Kolonial Belanda
Subjects: 900 Sejarah dan Geografi > 902 Aneka Ragam Sejarah
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah > Laporan Tugas Akhir
Depositing User: Akmal Soleh
Date Deposited: 06 Apr 2023 02:59
Last Modified: 06 Apr 2023 02:59
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/6890

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item