PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE DENGAN AKAD ISTISHNA DAN FREE ORDER PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF INDONESIA

Kamilah, Mardiatun (2022) PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE DENGAN AKAD ISTISHNA DAN FREE ORDER PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF INDONESIA. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

	Text (COVER-BAB III) COVER-BAB III_MARDIATUN KAMILAH_NIM 618110111_ILMU HUKUM_PERPUSTAKAAN.pdf Download (3MB)
	Text (BAB IV) BAB IV_MARDIATUN KAMILAH_NIM 618110111_ILMU HUKUM_PERPUSTAKAAN.pdf Restricted to Registered users only Download (620kB) \| Request a copy
	Text (BAB V-LAMPIRAN) BAB V-LAMPIRAN_MARDIATUN KAMILAH_NIM 618110111_ILMU HUKUM_PERPUSTAKAAN.pdf Download (237kB)
	Text (SIMILARITY CHECK) MARDIATUN KAMILAH.docx.pdf Download (1MB)

Abstract

Jual beli online bertujuan untuk mengetahui praktik jual beli online dengan sistem free-order dan mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap jual beli online dengan sistem free-order pada online shope yang berada di wilayah Nusa Tenggara Barat. Permasalahan pokok dari penelitian ini yaitu, bagaimana ketentuan jual beli online akad istishna dan free-order dalam perspektif hukum Islam dan hukum Indonesia. Dan bagaimana keabsahan perjanjian jual beli online akad istishna dan free-order perspektif hukum Islam dan hukum positif Ketika terjadi wanperstasi. Metode penelitian yang dilakukan penulis yaitu, normatif penelitian normatif atau penelitian perpustakaan yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan Pustaka atau data sekunder. Melakukan pendekatan perundang-undangan (Statute Approach) adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara menganalisa aturan dan regulasi yang berkaitan dengan isu hukum tersebut., pendekatan komparasi (Komparatif Approach) adalah suatu metode yang digunakan untuk membandingkan data-data yang ditarik ke dalam konklusi baru. Komparasi sendiri dari bahasa inggris, yaitu compare, yang artinya membandingkan untuk menemukan persamaan dari kedua konsep atau lebih., pendekatan pertentangan hukum (Legal gap) yaitu terjadi ketika adanya kesenjangan atau pertentangan antara hukum positif formal dengan hukum informal yang hidup di tengah-tengah masyarakat (living law). Dalam bentuk lebih lanjut, legal gap ini dapat memunculkan konflik hukum (legal conflict). Hasil dari penelitian ini yaitu, ketentuan perjanjian jual beli online dengan akad istishna dan free-order dalam perspektif hukum Islam dan hukum Indonesia. Jual beli online dengan sistem free-order merupakan sistem pembelian dengan memesan dan membayar terlebih dahulu di awal, ditengah ataupun di akhir dengan sistem free order yang merupakan sistem transaksi baru dalam muamalah dapat terjadi penipuan didalamnya, salah satu contoh yaitu dimana produk yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Jual beli free-order adalah jual beli pesanan didalam yang islam menggunakan akad salam. Jual beli online berantai yang dilakukan antara para online shoop ini sama-sama menjual barang yang belum diserah terimakan atau masih berstatus pesanan. Saran yang dapat dikatakan oleh penulis yaitu, slalu berhati-hati dalam memilih barang yang dipesan, sebelum melakukan transaksi usahakan barang yang di beli harus bener-bener sesuai dengan denga napa yang diperjualkan. Karna zaman sekarang banyak sekali aplikasi online yang suka menipu para pembelinya, untuk itu penulis mengatakan slalu berhati-hati dalam membeli suatu barang agar masyarakat mengetahui jual beli itu seperti apa jadi masyarakat harus mengetahui jual beli online dalam hukum Islam dan hukum Indonesia itu diperbolehkan selama kita semua mengikuti syarat-syarat dan ketentuan sesuai dengan syariatnya.

Item Type:

Thesis (undergraduate)

Contributors: