PELAKSANAAN KETENTUAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DITINJAU DARI UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI TOKO BUKU AIRLANGGA

DEBY, MARSUMASTA (2022) PELAKSANAAN KETENTUAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DITINJAU DARI UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI TOKO BUKU AIRLANGGA. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

	Text cover-bab 3.pdf Download (1MB)
	Text bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (460kB) \| Request a copy
	Text bab 5-dapus.pdf Download (228kB)
	Text (Similarity Check) 30%PELAKSANAAN_KETENTUAN_KLAUSULA_BAKUDALAM_PERJANJIA.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) \| Request a copy

Abstract

Pada dasarnya produsen dan konsumen terdapat suatu hubungan timbal balik yang saling membutuhkan dan menguntungkan disebut simbiosis mutualisme. Dalam peredaran barang dan/atau jasa, penggunaan klausula baku banyak dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat suatu perjanjian dengan alasan efisiensi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peraturan klausula baku dalam hukum positif dan pelaksanaan di toko buku Airlangga Mataram. Penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dan empiris. Berdasarkan hasil penelitian pengaturan klausula baku diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang dituliskan dalam pasal 1338 ayat 1 yang menganut sistim terbuka, selain itu dalam Undang-Undang Nomor. 18 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen juga diatur secara spesifik dalam pasal 18 yang memuat syarat dan ketentuan pencantuman klausula baku dalam perjanjian jual beli serta akibat hukumnya apabila perjanjian tersebut bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pelaksanaan ketentuan klausula baku dalam perjanjian jual beli buku di toko buku Airlangga Mataram, pada dasarnya dalam resi pembelian telah mencantumkan beberapa ketentuan dan syarat pembelian buku yang salah satunya, barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan, tentu ketentuan tersebut sacara normatif bertentangan dengan Pasal 18 ayat (1) huruf (B) yang menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang sudah dibeli konsumen. Namun pelaksanaannya di toko buku Airlangga bahwa buku yang sudah dibeli masih dimungkinkan untuk ditukar atau dikembalikan dalam bentuk uang atau penggantian buku baru apabila terdapat kerusakan atau cacat dalam buku tersebut yang diakibatkan oleh kelalaian dari pihak perusahaan, namun sebaliknya apabila kerusakan tersebut diakibatkan kesalahan konsumen maka tidak dapat dikembalikan, adapun jangka waktu pengajuan klaim selama satu bulan apabila lebih dari jangka waktu tersebut maka tidak dapat dikembalikan.

Item Type:

Thesis (undergraduate)

Contributors: