IHWANUL, ARIF (2020) PERJANJIAN TERAUPETIK ANTARA PASIEN DENGAN RUMAH SAKIT (Studi Penanganan Fisioterapi di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.
Text
COVER-BAB III_IHWANUL ARIF_NIM 6 1 6 1 1 0 1 4 2_ILMU HUKUM.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB IV_IHWANUL ARIF_NIM 6 1 6 1 1 0 1 4 2_ILMU HUKUM.pdf Download (312kB) |
|
Text
BAB V-LAMPIRAN_IHWANUL ARIF_NIM 6 1 6 1 1 0 1 4 2_ILMU HUKUM.docx Download (1MB) |
Abstract
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Perjanjian teraupetik adalah perjanjian antara dokter dengan pasien, berupa hubungan hukum yang melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana bentuk perjanjian antara pasien dengan pihak Rumah Sakit?, 2) bagaimana hak dan kewajiban antara pasien dan pihak rumah sakit yang tertuang dalam fisioterapi?. Dalam menganalisis permasalahan pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (normatif) yang mengkaji studi dokumen dan perundang-undangan, sedangkan penelitian lapangan (empiris) data yang diambil adalah hasil wawancara langsung di masyarakat di sekitar Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. Berdasarkan hasil penelitian ini, bentuk perjanjian antara pasien dengan pihak rumah sakit ialah bentuk perjanjian yang dibuat secara tertulis dan ketentuan hukumnya terdapat pada pasal 1320 KUH Perdata yang mengatur tentang syarat sahnya suatu perjanjian. Hak dan kewajiban antara pasien dan pihak rumah sakit di atur didalam Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran, Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 56, pasal 57 dan pasal 58, dan Peraturan Menteri tentang Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/Per/II/1998 tentang rumah sakit. Implementasi dari penelitian ini adalah (1) bentuk perjanjian yang dilakukan antara pasien dengan rumah sakit yang dimana salah satu pihak harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. (2) hak dan kewajiban pasien fisioterapi sudah diatur didalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sedangkan hak dan kewajiban pasien dengan pihak rumah sakit sudah diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b/Menkes/Per/II/1998 tentang rumah sakit.
Item Type: | Thesis (undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Perjanjian Teraupetik, Fisioterapi, Dokter, Pasien, dan Rumah sakit | |||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 346 Hukum Privat, Hukum Perdata | |||||||||
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum > Laporan Tugas Akhir | |||||||||
Depositing User: | Ridwan Ridwan | |||||||||
Date Deposited: | 21 Sep 2020 03:30 | |||||||||
Last Modified: | 12 Jul 2021 02:19 | |||||||||
URI: | http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1338 |
Actions (login required)
View Item |