PENGARUH EKSISTENSI SABO DAM DI HULU SUNGAI NANGKA TERHADAP DEPOSISI ALIRAN DEBRIS KAYU DAN SEDIMEN DI DESA BELANTING KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

M DENY, ZULFIKAR PRATAMA (2020) PENGARUH EKSISTENSI SABO DAM DI HULU SUNGAI NANGKA TERHADAP DEPOSISI ALIRAN DEBRIS KAYU DAN SEDIMEN DI DESA BELANTING KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR. undergraduate thesis, ["eprint_fieldopt_institution_Universitas Muhammadiyah Mataram" not defined].

[img] Text
Cover- Bab 3.pdf

Download (29MB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44MB) | Request a copy
[img] Text
bab 5 - Lampiran.pdf

Download (22MB)

Abstract

Fungsi sabo dam sebagai pengendali aliran debris belum optimal. Sehingga penelitian terkait model aliran kayu-sedimen-air (wood-sediment-water flows) perlu dilakukan untuk mengetahui karakteristik aliran, debit, dan sedimen dan memodelkan aliran dalam kondisi banjir. Penelitian terkait aliran debris kayu telah banyak dilakukan oleh peneliti di beberapa negara. Hasil penelitian tersebut merupakan acuan dalam penelitian ini. Permodelan dalam penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kemampuan sabo dam di sungai nangka dalam mengendalikan debris. Pada penelitian ini digunakan debris kayu yang memiliki panjang 7,5 cm dan berdiameter 5 mm. Dengan sedimen dasar berupa batu berdiameter terbesar yang telah dirata-ratakan 1.18 cm. Debit banjir digunakan debit 50 cm²/s dan 100 cm²/s dengan lebar flume 30 cm, panjang total flume 12 m dan kemiringan dasar flume 0.06 m. Debris kayu di susun dengan kemiringan pola 45 derajat yang telah di rencanakan berjarak 6 m dari bangunan sabo dam. Eksperimen dilakukan sebanyak delapan kali, empat kali eksperimen dengan debit 50 cm²/s dan empat kali eksperimen dengan debit 100 cm²/s. Untuk setiap eksperimen pada debit 50 cm²/s dan 100 cm²/s menggunakan jumlah debris yang berbeda-beda. Dengan digunakannya jumlah debris kayu yang berbeda dan dua variasi debit. Deposisi kayu yang terjadi di hulu sabo dam bervariasi seperti tertahan di pinggir flume, tertahan di pulau kecil, tertahan akibat debris saling tertumpuk, dan tertahan oleh bangunan sabo dam itu sendiri. Dengan adanya sedimen dasar tidak tetap lalu digunakannya debit 50 cm²/s dan 100 cm²/s bahwa perubahan elevasi yang di akibatkan oleh debit 50 cm²/s terjadi penambah elevasi dasar sungai tertinggi sebesar +4,36 cm dan terendah sebesar ±0,00 cm atau tidak terjadi penambahan elevasi dan perubahan yang di akibatkan oleh adanya debit 100 cm²/s terjadi penambah dasar sungai tertinggi sebesar +7,67 cm dan terendah sebesar ±0,00 cm atau tidak terjadi penambahan elevasi. Dari hasil eksperimen dan jumlah debris kayu yang tertahan pada sabo dam terjadi kenaikan elevasi muka air yang di pengaruhi oleh adanya bangunan sabo dam, sehingga di dapat kenaikan muka air tertinggi sebesar 6,17 cm dan terendah sebesar 5,84 cm dari elevasi air normal. Kata kunci : Sabo dam, deposisi kayu, penambah elevasi dasar sungai, kenaikan elevasi muka air, debris kayu, dan sedimen.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ReviewerM. ISLAMY, RUSYDA0824017501
ReviewerHARIYADI, HARIYADI0027107301
Uncontrolled Keywords: Sabo dam, deposisi kayu, penambah elevasi dasar sungai, kenaikan elevasi muka air, debris kayu, dan sedimen.
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 624 Teknik Sipil
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Bahaudin Bahaudin
Date Deposited: 02 Sep 2020 05:42
Last Modified: 02 Sep 2020 05:42
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1089

Actions (login required)

View Item View Item