APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK IDENTIFIKASI ZONA BIDANG GELINCIR TANAH LONGSOR, DI DESA BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

MUHAMMAD, HAIKAL (2021) APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK IDENTIFIKASI ZONA BIDANG GELINCIR TANAH LONGSOR, DI DESA BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

[img] Text (COVER-BAB III)
COVER-BAB 3.pdf

Download (740kB)
[img] Text (BAB IV)
TA_BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (156kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V-LAMPIRAN)
TA_BAB_V.pdf

Download (285kB)

Abstract

Metode geolistrik merupakan metode yang banyak sekali digunakan dan hasilnya cukup baik yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai lapisan tanah dan potensi airtanah dibawah permukaan. Pendugaan geolistrik ini didasarkan pada kenyataan bawah material yang berbeda akan mempunyai tahanan jenis yang berbeda apabila dialirkan arus listrik. Konfigurasi wenner yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dalam metode mapping. Analisa dan interpretasi data geolistrik yang dihasilkan saat penelitian dilakukan dengan analisis interpretasi mapping dua dimensi. Analisa dan interpretasi dua dimensi mapping akan memberikan gambaran citra warna sebaran nilai resistivitas dengan bentuk menyerupai pemetaan, dan informasi yang diperoleh adalah nilai resistivitas dari material yang ada di bawah permukaan pada lintasan penelitian, dengan mengacu pada tabel resistivitas dan peta geologi sehingga dapat menginterpretasikan material penyusun bawah permukaan pada daerah penelitian. Dari 5 kali iterasi yang dilakukan dengan menggunakan software Res2Dinv untuk lintasan, diperoleh gambar penampang 2D bawah permukaan dengan tingkat kesalahan 15,3 %. Tingkat kesalahan ini dapat diterima karena kurang dari 30 % (Pujiastuti dkk, 2009). Penampang bawah permukaan lintasan dapat dilihat pada Gambar 4.1 (berdasarkan topografi). Dari kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa penampang bawah permukaan lintasan tersusun atas delapan lapisan dengan nilai tahanan jenis secara berturut-turut 12.8 Ωm, 22.4 Ωm, 39.2 Ωm, 68.4 Ωm, 119 Ωm, 208 Ωm, 364 Ωm, dan 635 Ωm yang divisualisasikan oleh warna berbeda pada setiap nilai tahanan jenis. Berdasarkan hasil interpretasi data, penampang bawah permukaan lintasan batu bolong mempunyai lapisan yang terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan pasir lempungan, lapisan batupasir, dan lapisan batu gamping. Tidak ditemukan lapisan yamg diduga sebagai bidang gelincir.

Item Type: Thesis (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ReviewerBEDY FARA, AGA MATRANInidn0810048901
ReviewerAJI SYAILENDRA, UBAIDILLAHnidn0806027101
Uncontrolled Keywords: Geolistrik, Konfigurasi Wenner, Resistivitas, RES2DINV, Batu Layar
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 622 Teknik Tambang dan Teknik Pertambangan
Divisions: Fakultas Teknik > D3 Teknik Pertambangan
Depositing User: MUHAMMAD HAIKAL
Date Deposited: 16 Mar 2021 01:32
Last Modified: 16 Mar 2021 01:32
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1979

Actions (login required)

View Item View Item