SAHRUL, ILAHI
(2025)
DESAIN PEMBELAJARAN PENGAMALAN PANCASILA BEBASIS MODEL PROJECT CITIZEN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V MI ASSYAFI’IYAH NW PENANGSAK.
Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.
Full text not available from this repository.
(
Request a copy)
Abstract
Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru cenderung menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional seperti ceramah. Hal ini terjadi karena guru terlalu memprioritaskan pemahaman konsep sehingga penjelasan dari guru lebih dominan selama pembelajaran berlangsung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui desain pembelajaran pengamalan pancasila bebasis model project citizen dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V MI Assyafi’iyah NW Penangsak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi serta dianalisis menggunakan proses empat langkah, yaitu reduksi data, analisis, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain pembelajaran pengamalan Pancasila menggunakan Model Project Citizen, meliputi orientasi pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing pencarian individu maupun kelompok, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa meliputi menyusun modul ajar, membuat media pembelajaran yang bervariasi dan menggunakan metode diskusi & tanya jawab. Kemampuan berpikir kritis siswa yang tampak yakni siswa mudah menyimpulkan suatu hal dalam pembelajaran, siswa mudah menarik kesimpulan dari umum ke khusus, siswa mudah melakukan interpretasi dan komunikasi dengan baik dan siswa mudah dalam menilai argumentasi baik itu argumentasi yang lemag/kuat. Sementara yang kurang muncul adalah siswa mudah dalam mengidentifikasi asumsi. Keunggulan Model Project Citizen meliputi keterlibatan aktif dalam dunia nyata, integrasi konsep dan keterampilan, pengembangan keterampilan abad ke-21, pembelajaran yang berarti dan bermakna, pengembangan karakter kewarganegaraan, wawasan yang lebih kaya, dan evaluasi yang lebih komprehensif, sedangkan keterbatasan Project Citizen meliputi waktu yang digunakan pada pelaksanaan Model Project Citizen memerlukan waktu ideal 4-6 minggu, membutuhkan biaya, dan Membutuhkan kesiapan guru.
Actions (login required)
 |
View Item |