PENGARUH STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KAPUR DAN ABU BATOK KELAPA TERHADAP NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2025

CHAIRIL, ANHAR (2025) PENGARUH STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KAPUR DAN ABU BATOK KELAPA TERHADAP NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2025. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

	Text COVER-DAFTAR PUSTAKA CHAIRIL ANHAR 2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) \| Request a copy
	Text SIMILARITY SKRIPSI CHAIRIL ANHAR 2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) \| Request a copy

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Muhammadiyah Mataram. Penelitian menggunakan metode eksperimental meliputi pengujian sifat fisik tanah asli, pengujian Proktor standar, dan pengujian California Bearing Rasio (CBR), pengujian CBR laboratorium mengacu pada SNI 1744 2012, pengujian CBR dilakukan dengan dua kondisi, yaitu tanpa rendaman (unsoaked) dan rendaman (soaked) dilakukan perendaman selama 4 hari. Sampel terdiri dari tanah asli, kemudian tanah dicampur dengan variasi yang stabilisasi dengan bahan tambah kapur 10% 15% 20%, dan abu batok kelapa 10% 15% 20% 25%. Hasil pengujian karateristik fisik tanah asli didapatkan kadar air sebesar 32,29% berat isi kering (γd) = 1,44 gr/cm³, berat jenis (GS) = 2,51, batas cair (LL) = 45,62%, batas plastis (PL) = 15,89%. Klasifikasi tanah menggunakan metode AASHTO, termasuk kedalam kelompok A-7-6, yakni tanah yang berjenis lempung dengan sifat sedang sampai buruk. Klasifikasi menggunakan metode USCS, tanah termasuk kedalam kelompok CL, yakni tanah lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai dengan sedang lempung berpasir, lempung berlanau, lempung kurus (lean clays). Hasil pengujian CBR tanah asli rendaman soaked selama 4 hari diperoleh nilai sebesar 1,51%, sedangkan nilai CBR unsoaked tanah asli sebesar 9,05%, ketika ditambahkan kapur dan abu batok kelapa terjadi peningkatan pada variasi 20% kapur dan abu batok kelapa 10% sebesar 10,35%, peningkatan optimum terjadi pada variasi 20% kapur dan abu batok kelapa 15% sebesar 11,63%, pada campuran melebihi 15% abu batok kelapa, nilai CBR menurun, pada variasi 20% abu batok kelapa mengalami penurunan sebesar 11,04, dan 25% abu batok kelapa mengalami penurunan sebesar 10,17%, nilai optimum CBR diperoleh pada variasi 20% kapur dan 15% abu batok kelapa.

Item Type:

Thesis (undergraduate)

Contributors: