ANALISIS PENGARUH BENTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DAN PANJANG SUNGAI UTAMA TERHADAP DEBIT PUNCAK BANJIR (STUDI KASUS: DAS MENINTING DAN DAS DODOKAN)

MUHAMMAD, HUMAM MAKARIM (2025) ANALISIS PENGARUH BENTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DAN PANJANG SUNGAI UTAMA TERHADAP DEBIT PUNCAK BANJIR (STUDI KASUS: DAS MENINTING DAN DAS DODOKAN). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

[img] Text
COVER - DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy
[img] Text
SIMILARITY CHECK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah area tata air alami dimana semua air hujan mengalir melalui sungai dan anak sungai. Memahami karakteristik banjir dari segi bentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) dan panjang sungai utama merupakan langkah penting dalam upaya mitigasi banjir dan pengelolaan bencana banjir. Semakin besar debit banjir, semakin besar pula volume air yang menggenangi suatu daerah. Durasi banjir dapat bervariasi dari beberapa jam hingga hari atau bahkan minggu. Kedua parameter diatas bisa dipelajari berdasarkan bentuk dan panjang sungai utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir rencana, debit puncak banjir, dan pengaruh bentuk daerah aliran sungai (DAS) dan panjang sungai utama terhadap debit puncak banjir di DAS Meninting dan DAS Dodokan. Metode penelitian menggunakan data sekunder dari BBWS NT I dan ArcGis serta analisis hidrologi menggunakan metode hidrograf satuan sintetik (HSS) Gama 1 dan Nakayasu untuk menghitung debit banjir rencana kala ulang Q 2th, Q 5th, Q 10th, Q 25th, Q 50th, dan Q 100th. Adapun debit banjir rencana dari DAS Meninting dan DAS Dodokan pada kala ulang 100 tahun berturut-turut 347,905 m3/dt dan 1081,669 m3/dt dengan metode HSS Gama 1, dan 770,330 m3/dt dan 1137,806 m3/dt dengan metode HSS Nakayasu. Waktu puncak banjir dari DAS Meninting dan DAS Dodokan berturut-turut adalah 2 jam dan 1 jam dengan metode HSS Gama 1, dan 2 jam dan 4 jam dengan metode HSS Nakayasu. Pengaruh dari bentuk DAS radial dan panjang sungai utama 11,601 km pada DAS dengan menggunakan metode HSS Gama 1 dan HSS Nakayasu menghasilkan debit puncak banjir kala ulang 100 tahun berturut-turut 347,905 m3/dt dan 770,330 m3/dt. Sedangkan pengaruh dari bentuk DAS memanjang dan panjang sungai utama 24,133 km pada DAS menghasilkan debit puncak banjir kala ulang 100 tahun berturut-turut 1081,669 m3/dt dan 1137,806 m3/dt. Dengan membandingkan bentuk DAS dan panjang sungai utama, cenderung didapatkan nilai debit puncak lebih besar dan waktu puncak yang cepat pada bentuk DAS radial, dan nilai debit puncak lebih kecil dan waktu puncak yang lama pada bentuk DAS memanjang. Faktor-faktor penyebab hal demikian terjadi akibat dua metode perhitungan debit banjir rancangan yang berbeda dari segi input parameter fisik DAS.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorARI, RAMADHAN HIDAYATnidn0823029401
Thesis advisorMUHAMMAD, KHALIS ILMInidn0831089401
Uncontrolled Keywords: DAS, Debit Banjir Rencana, HSS Gama 1, HSS Nakayasu
Subjects: 600 Teknologi dan Ilmu Terapan > 624 Teknik Sipil
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil > Laporan Tugas Akhir
Depositing User: Muhammad Humam Makarim
Date Deposited: 15 Sep 2025 07:39
Last Modified: 15 Sep 2025 07:39
URI: http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/13465

Actions (login required)

View Item View Item