GAYA RETORIKA DAKWAH USTADZ ADI HIDAYAT DALAM CERAMAH “PRAKTIK TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA” DI CHANNEL YOUTUBE ADI HIDAYAT OFFICIAL TAHUN 2022

SUAIDIN, SUAIDIN (2025) GAYA RETORIKA DAKWAH USTADZ ADI HIDAYAT DALAM CERAMAH “PRAKTIK TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA” DI CHANNEL YOUTUBE ADI HIDAYAT OFFICIAL TAHUN 2022. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram.

	Text COVER-DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) \| Request a copy
	Text SIMILARITY CHECK.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) \| Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya retorika dakwah Ustadz Adi Hidayat dalam ceramah “praktik toleransi dalam kehidupan bernegara” di channel youtobe Adi Hidayat official tahun 2022, Retorika dakwah yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap da’i dalam menyampaikan pesan dakwahnya, dengan memperhatikan gaya Bahasa yang baik, baik dari segi intonasi suara maupun penerapan gaya Bahasa seperti, gaya Bahasa resmi, gaya Bahasa tidak baku, gaya Bahasa percakapan dan serta intonasi suara yang teratur dengar mencermin gaya retorika logos, ethos dan pathos. Sehingga mampu di fahami dengan baik oleh jama’ah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya retorika dakwah Usatadz Adi Hidayat baik dari segi gaya bahasa maupun prinsip retorika yang beliau gunakan serta juga mencerminkan dengan gaya retorika logos, pathos dan ethos, dengan mendeskripsikan dan menafsirkan isi vidio ceramah Ustadz Adi Hidayat yang berdasarkan video youtube Ustadz Adi Hidayat official secara langsung. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa Ustadz Adi Hidayat mampu menerapkan berbagai variasi gaya bahasa retorika. Beliau memadukan bahasa resmi, tidak resmi, serta gaya percakapan, dan juga mencerminkan dengan gaya retorika logos, pathos dan ethos, dalam ceramah berjudul “Praktek Toleransi dalam Kehidupan Bernegara”. yang sangat beragam. Beliau menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap unsur vokal seperti nada suara rendah atau datar, termasuk dalam aspek pitch, pause, penekanan, serta kecepatan bicara (rate) saat menyampaikan kata-kata. Hal ini membuat para pendengar (mad’u) merasa nyaman, tidak mudah bosan, dan mampu memahami isi ceramah dengan baik. Penyampaian tersebut seakan mampu menjangkau perasaan pendengar, sehingga mampu menyampaikan pesan secara menyeluruh dan menyentuh, dan serta membangun kedekatan emosional dengan audiens.

Item Type:

Thesis (undergraduate)

Contributors: